Jumat, 01 April 2016

SEJARAH DESA KARANG KENDAL



Ki Syekh magelung sakti adalah sesesorang ulama yang berpenampilan sangat khas yaitu kerap meng-    gelung rambutnya panjang nya kemana-mana . perihal rambut panjangnya ini konon tak pernah di potong karena memang tak ada satupun pisau cukur pun yang mampu memotong rambutnya yang panjang itu. Maka dari itulah kamudian ia berkelana dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari orang sakti yang mampu memotong rambut beliau bernazar barang siapa yang mampu memotong rambut  panjang nya itu maka sang syekh akan rela dan senang hati menyerahkan diri menjadi murid orang tersebut. Nama asli dari ki syekh magelung sakti ini sendiri konon adalah syarif syam yang berasal dari negeri syam yang sekarang di kenal sebagai syiriah . tapi ada juga versi lain yang mengatakan bahwa sebenernya syekh magelung sakti merupakan seseorang ulama kelahiran negeri yaman.
  Konon waktu itu syarif syam atau magelung sakti datang ke Cirebon untuk mencari seorang guru  yang pernah di tunjukkan di dalam mimpinya tersebut bahwa satu-satunya orang yang sanggup menotong rambutnya adalah seseorang wali yang bermukim di Cirebon dan benersaja ketika di cerbon inilah beliau beretemu orang tua yang dengan mudahnya memotong rambut beliau tempat dimana rambut syarif syam berhasil di potong kemudian di beri nama karang getas orang tua itu yang kemudian belakang di ketahui bernama sunan gunung jati pun sesuai dengan nazar nya akhirnya menjadi guru syekh magelung sakti dan berganti nama menjadi pangeran soka . selepas menjadi murid sunan gunung jati syekh magelung sakti atau pangeran soka kemudian di tugaskan oleh gurunya tersebut untuk menyebarkan agama islam di cirebon bagian utara .
 Selain nama ki syekh magelung sakti dan pangeran asoka beliau pun memiliki begitu banyak nama alias yang di antaranya adalah pangeran karang Kendal. Nama pangeran karangkendal sendiri ia dapat karena ketika sekitar abad XV sa’at beliau di bebaskan untuk menyebarkan agama islam di wilaya utara ia tinggal di desa karang Kendal , kapetakan (+19 km sebelah utara carbon) . didesa inipun syekh magelung sakti di angkat anak oleh pengusa atau gegeden karangkendal yang bernama ki tarsiman yang mempunyai nama lain ki krayunan atau ki gede karangkendal bahkan di sebut pula julukan buyut selawe, karena mempunyai 25 anak dari istrinya yang bernama nyi sekar .
 Syekh magelung sakti sendiri merupakan suami dari seseorang istri yang takala memiliki nama besar di wilaya carbon yakni nyimas gandasari. Perihal menikah nya syekh megelung sakti dan nyimas gandasari menerut cerita dan babad cerbon adalah berawal dari di tugaskannya sang ki syekh oleh sunan gunung jati untuk berkeliling kearah barat Cirebon selepas ialah selesai mempelajari ilmu tassawuf dari gurunya tersebut . nah , ketika berkeliling ke wilaya barat Cirebon inilah syekh magelung sakti mendengar berita tentang sayembara nyimas ganda sari yang sedang mencari pasangan hidupnya .
Nyimas gandasari konon adalah anak angkat dari ki ageng selapandan yang juga adalah ki kuwu Cirebon yang waktu itu dikenal juga dengan sebutan pangeran cakrabuana ( masi keturunan prabu siliwangi dari kerajaan hindu pajajaran ), yang atas desakan dari anak angkat ini nyimas ganda sari harus segera menikah dan karena beliau merupakan seorang perempuan cantik yang pilih tanding , maka dalam mencari pasangan hidup itu ia mengadakan saembara, barang siapan yang mampu mengalahkan maka dia akan bersedia menjadi istri dari orang yang berhasil mengalahkan dalam adu kesaktian tersebut .
Oleh karena nya kemudian iapun mengadakan saembara untuk tersebut, sejumblah pangeran, pendekar, menjalan jajalan kemampuan kesaktian sang putri siapapun yang sanggup mengalahkan nya dalam ilmu bela diri maka itulah jodoh nya banyak di antaranya pangeran darin kasatria yang mencoba mengikuti saembara tetapi tidak ada satupun yang berhasil hingga akhirnya ki syekh magelung sakti terjun ke arena saembara. Dari dasarnya kemampuan dan kesaktian dari keduanya berimbang hanya saja karena factor kekalahan akhirnya nyimas ganda saripun menyerah dan berlindungdi balik pegunungan sunan gunung jati .
 Namun, meski nyimas ganda sari sudah berlindung di balik punggung sunan gunung jati, ki syek magelung sakti.